Labels

Kamis, 13 Maret 2014

Masturbasi. dan Bagaimana Caranya untuk Berhenti?

      Hah. Setelah sekian lama, akhirnya saya memberanikan diri juga untuk mengangkat/menulis tentang yang satu ini. Keinginan ini berawal dari keprihatinan saya terhadap diri sendiri. Keinginan untuk saling menasehati, dan berbagi.

      Seperti kalian ketahui, fenomena ini. Masturbasi atau onani, adalah suatu masalah menurutku. Masalah batin, mental, bahkan sosial. Dalam tulisanku ini, akan lebih kutujukan kepada pembaca laki-laki. Kenapa? Ya, tentu saja karena aku juga seorang laki-laki, dan aku juga melihat ini dari sudut pandang seorang laki-laki.

      Dimulai dari masa kanak-kanak yang penuh kepolosan. Mulai sudah otak kita, para laki-laki diracuni oleh yang namanya sex content. Apa itu? Iya itu adalah segala hal yang berbau sex. Atau pada umumnya adalah film blue. Ini adalah pemicu awal dari fenomena masturbasi ini. Dan sekali kita telah mencoba, menyedihkannya bahwa kita tidak bisa lolos dari ini.

      Setelah beranjak dewasa, saya yakin, banyak dari laki-laki pasti tidak pernah bisa lepas dari kebiasaan ini. Sangat miris jika saya katakan bahwa, kita tidak akan bisa sama sekali lepas dari kebiasaan ini, atau lebih tepatnya aku bilang ini adalah sebuah kecanduan. Dan menurutku, persentase untuk seseorang laki-laki untuk bisa lepas dari cengkraman onani adalah, mendekati 0 %.

       Bagaimana? miris bukan. 

      Baiklah. Walau bagaimanapun, aku masih ingin berbagi saran agar suatu saat ras laki-laki pada khususnya, bisa berhenti dari kecanduan ini. Walaupun kupikir itu adalah suatu kemustahilan. Dan jikalau ada seseorang yang benar-benar berhasil lolos dari cengkraman iblis ini. Kumohon untuk berbagi.

1.Jangan pernah menonton film Blue

      Menonton film blue adalah sama dengan masturbasi. Atau sama dengan sudah menyatakan, "ah, aku ingin onani ..." begitu. Dan jikalau kalian masih bersikeras nonton. Maka jangan salahkan siapa-siapa, atau jangan juga salahkan diri kalian juga. Cukup hapus saja semua film blue yang ada setelahnya. Karena apa? Karena setelah kalian selesai onani, saat itulah yang paling tepat untuk kalian melakukan pencegahan kembali. Iya, yaitu dengan menghapus semua film yang ada, yang kalian simpan, dalam bentuk file-file, ataupun dalam bentuk kepingan DVD, dan juga termasuk cerita-cerita erotis yang kalian simpan dalam bentuk bacaan.

      Setelah masturbasi, dan selanjutnya menghilangkan semua sex content yang ada. Pada intinya kalian sudah memperpanjang usia selang masturbasi kalian. Ah, paling tidak, jika suatu saat kalian ingin nonton blue, kalian akan harus mencarinya terlebih dahulu dengan sedikit kerja keras.

2. Catatlah, atau paling tidak ingatlah tanggal-tanggal kapan kalian masturbasi!

      Sebenarnya yang satu ini bukanlah termasuk dari pencegahan atau pengobatan. Yang satu ini lebih tepat jika kusebut sebagai pelengkap nomor satu diatas. Apa sebenarnya maksud dari nomor dua ini? Iyalah, untuk mengukur sejauh mana perkembangan kita. Perkembangan pengendalian masturbasi kita. 

      Ada saat-saat kalian akan melihat dalam catatan kalian. "Ah, parah sekali, jarak tanggalnya pendek sekali, ah, kalau ini mah, setiap hari ..." Itu bagus, Itu adalah sebuah kemajuan. Jika kalian sudah merasa kecewa begitu.Terus pantau catatan itu. Hingga suatu saat kalian, mudah-mudahan tidak lagi menulisnya.

3. Pengendalian pikiran

      Yup. Nomor tiga ini adalah senjata paling mutakhir dari semua senjata yang ada. Karena pada dasarnya semuanya itu berasal dari pikiran kita sebagai manusia. Oleh karena itu mudahnya. Saat kita berhasrat ingin masturbasi. Pada saat itulah hilangkan pikiran itu, atau alihkan pikiran itu dengan pikiran yang lain (meski nampaknya mustahil).

      Aku tidak akan mengatakan ini adalah hal yang mudah. Menurutku, tingkat yang namanya seseorang sudah bisa mengendalikan pikirannya, menandakan bahwa seseorang tersebut sudah mencapai level dimana bisa kusebut "Master Mind". Orang-orang seperti inilah yang berkuasa atas diri mereka sendiri. Mereka adalah orang-orang terhebat dimuka bumi. Orang yang tidak akan membiarkan pikiran mereka teracuni, ataupun dicuci dengan hal-hal yang buruk atau negatif.

4. Menahan Pandangan

      Kalau yang satu ini adalah salah satu pesan yang disampaikan melalui sebuah buku, atau mungkin lebih tepatnya adalah sebuah kitab. Setalah kuamati dengan pemikiran yang sederhana, jika dibandingkan dengan tidak mengendalikan pandangan, hasilnya adalah lebih baik saat kita menahan pandangan. Mungkin cara yang satu ini agak cukup sulit. Apalagi bagi pria, memandang kecantikan wanita adalah sesuatu hasrat yang alami. Dan ada berbagai tipe dari laki-laki. Ada mereka yang bisa langsung berhasrat berlibido, dengan hanya melihat sekilas lekuk tubuh wanita, atau mungkin hanya melihat bagian tertentu dari wanita itu. Permasalahannya adalah bukan itu. Itu adalah alami. Tapi, jika demikian, bahwa bukan berarti kita harus tunduk dengan segala hasrat dan nafsu kita itu. Sebenarnya jika demikian terjadi, atau mengikuti nafsu kita, itu berarti kita telah melambaikan bendera putih kepada setan. Menyerah. Bukankah begitu? Dan intinya adalah bahwa nafsu itu jika semakin dituruti maka akan semakin menjadi-jadi.

      Ada 3 tipe menahan pandangan yang kutemukan:

      1.Pandangan imajinatif  

      Pandangan ini berupa visualisasi dari angan-angan kita.Sesungguhnya tidak ada yang lebih berbahaya atau lebih liar dari pikiran kita sendiri. Bagaimana kita berangan-angan tentang wanita sungguh memberikan keleluasaan yang hampir tidak terbatas bagi kita laki-laki. Ingatlah untuk berusaha menghentikan imajinasi-imajinasi dalam pikiran kita, atau paling tidak mengendalikannya. Visualisasi tentang wanita.

      2. Pandangan langsung

      Pandangan jenis ini adalah pandangan mata kita laki-laki langsung dari mata kita sendiri tertuju ke objeknya. Objeknya adalah berupa hal nyata tanpa sekat atau pemisah kecuali udara. Seperti saat kita sedang berkendara atau berjalan, lalu kita menjumpai wanita-wanita yang menyenangkan mata, bahkan bisa jadi shahwat, inilah yang disebut pandangan langsung. Pandangan jenis ini adalah yang paling umum dan cukup sulit untuk dikendalikan. Kalian harus mulai menahan mata kalian. Kita harus menolak. Sungguh ini merupakan hal yang sangat sulit bagi laki-laki. Coba tanyakan laki-laki mana yang tidak suka dengan cantiknya paras wanita! Aku pun masih sulit dalam hal ini.

      3. Pandangan semi-langsung

      Pandangan ini sedikit berbeda dengan pandangan langsung. Perbedaannya adalah pada pandangan jenis ini objek yang dilihat bukan merupakan objek yang hanya disekati udara. Objek yang menggoda mata pada jenis ini adalah objek berupa gambar-gambar dan video-video. Kita dapat menemukan dengan mudah gambar-gambar pose wanita yang menggoda mata maupun shahwat di internet, apalagi media-media sosial. Wanita berpose, mempertontonkan wajah mereka yang cantik jelita, bahkan lekuk dan kulit mereka. Jangan tanyakan lagi bagaimana efek video dewasa pada kita laki-laki. Kalian pasti juga mengerti. Maka dari ini kta harus benar-benar mengenali 3 jenis pandangan ini, lalu berusaha mengendalikannya.

      Mungkin sulit untuk menangkap apa-apa yang dimaksud diatas. Namun aku berharap kalian mau mencobanya. Mencoba memahami dan yang lebih penting, menerapkannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DJPKTN BLOG WRITING COMPETITION 2016