Labels

Minggu, 29 Juni 2014

When youre thinking youre falling in love (boys)...



      When you are thinking you arre falling in love (boys)...
      Tentu saja tulisan ini adalah sebuah tulisan dari sudut pandang laki-laki, pria, atau sejenisnyalah. Termasuk dalam pengalaman dari si penulis sendiri tentunya. Langsung saja. Bagi laki-laki seperti kami, jatuh cinta itu sangat istimewa. Bitter sweet. Yah, semacam itulah. Ketika kami merasa jatuh cinta, kira-kira beginilah hal-hal yang akan terjadi.

1. Chemistry 

      Reaksi kimia. Inilah yang membuat hal ini, yang disebut jatuh cinta, menjadi rasa seperti manis dan pahit. Bitter sweet. Atau sweet bitter. Ada rasa bahagia bersamaan dengan rasa sakit. Sedikit. Rasa bahagia yang besar, dan rasa sakit yang kecil. Atau bisa saja sebaliknya, rasa sakit yang besar, dan rasa sakit yang kecil. Biasanya muncul saat bertemu pandang. Aduhai. Perasaan semacam inilah yang disebut pria rasa bahagia yang menusuk. Sakit saat melihat dia bersama pria lain. Sakit bila kita hanya bisa memandangnya dari kejauhan. Anehnya, ya anehnya, kami, atau kita sebagai pria, aku yakin ini, bahwa kami senantiasa senang memunculkan perasaan ini, kala berjumpa dengannya. Perasaan ini sangat menggoda kami, bahkan kadang dipaksakan. Bodoh bukan. Begitulah kami, perasaan ini, reaksi kimia ini, selalu kami senangi, sebagai pemuda tentunya. Namun, lambat laun kita akan menyadari apakah reaksi kimia ini adalah sebuah hal yang benar-benar berarti atau bukan. Apakah reaksi kimia ini adalah sebuah landasan yang benar-benar sejati dalam apa yang mereka sebut cinta itu. Karena apa? Karena reaksi kimia ini bersifat sementara. Sementara cinta menuntut sebaliknya bukan.

2. Stalking

      Stalking. Membuntuti. Mengikuti. Mencari tahu. Kepo, adalah hal wajib bagi kami laki-laki yang sedang jatuh cinta. Apalagi dengan masa dimana informasi dengan sangat mudah bisa didapatkan, kami tinggal menggunakan mesin pencari yang sangat diagungkan itu. Internet. Dibandingkan dengan kisah cinta masa lalu yang penuh misteri, yang bahkan untuk mengorek suatu informasi dari sang pujaan membutuhkan kerja keras, membutuhkan ribuan meter untuk mengetahui dimana dia berhuni, membutuhkan keberanian menanyakan apakah dia sudah menikah, janda, ataupun sendiri, juga tentunya membutuhkan uang untuk alat pelicin infomasi yang ingin, sangat, berhasrat untuk kita ketahui. Ah, semua itu melelahkan sekali. Coba bandingkan dengan sekarang. Cuma duduk didepan, atau cuma mengangkat ponsel plus koneksi internet, semua bisa didapatkan, dengan sangat, sangat mudah. Apalagi mereka yang sudah terbiasa dengan men-stalking idola-idola mereka, tokoh-tokoh yang mereka kagumi. Mereka yang bahkan berada dalam masa hidup yang berbeda. Wanita-wanita yang kami kagumi lewat layar televisi maupun layar PC. Semuanya. Zenbu. Dari tanggal mereka lahir. Dimana mereka tinggal. Nama lengkap mereka. Hobi. Perjalanan karir mereka, bahkan sampai mengoleksi foto-foto mereka. Ah, semua ini benar-benar terjadi pada kami.

      Kembali kepada si pujaan hati. Kemampuan men-stalking kita akan terbukti bila tiba-tiba tanpa kita sadari, kita bisa langsung tahu jadwal si dia. Ah, si dia hari ini kuliah, ah, si dia hari ini pasti datang. Tanpa kita sadari juga tiba-tiba kita jadi hapal pakaian-pakaian yang biasa dia kenakan, bahkan sampai aksesoris-aksesorisnya. Ah, parah. Parah. Parah. Ah, mau bagaimana lagi, beginilah laki-laki bila sedang jatuh cinta. Tapi, akan tetapi, saat pria, laki-laki memahami sebenarnya hakikat dari perasaan itu sendiri, rahasia itu, semua misteri tentangnya, tentang pujaan hati. Semua informasi itu adalah sebuah harta yang sangat berharga. Sejatinya kita tidak usah, tidak perlu tahu itu semua. Benar. Pada saat yang sudah lepas. Saat dimana kita bersanding dengannya, kita bisa dengan mudah menanyakan langsung kepadanya, kepada pujaan hati kita. Alangkah tidak bergunanya semua informasi itu bila kita tidak berakhir bersamping dengannya. Lebih penting adalah, bahwa sebuah misteri tentangnya akan menambah rasa penasaran kita, akan membuat kita bersabar lebih keras, akan indah bila saatnya dia sendiri yang memberitahukan segala rahasianya kepada kita, segala rahasia yang bahkan orang tuanya, yang bahkan sahabatnya sendiri tidak ketahui. Ah, kami pun, lambat laun akan menyadari hal ini. Kami, laki-laki.

3. Youre being Fucked (actually)

      Kita. Kalian. Sebagai laki-laki, sebenarnya sedang dipermainkan oleh wanita, oleh perempuan. Saat dimana laki-laki sedang jatuh cinta, maka pikiran dan segenap emosi yang tadi bercampur baur dengan rasa ingin tahu yang amat sangat, membuat pikiran kita, membuat apa-apa yang muncul dalam benak hanya itu-itu saja. Ah. Bodohkah? Kita sadar, atau kalian mungkin sadar, bahwa hal ini bodoh sekali, atau hal ini sedang membodohi kalian, kita. Namun dikarenakan chemistry dan emosi yang kuat tadi, maka akal dan pikiran menjadi tak terkendali sama sekali. Youre being fucked. Youre being fucked whole day. Apakah kita tidak kasihan dengan diri kita sendiri? Pikiran-pikiran tentang khayalan-khayalan yang indah pun seketika terlintas dan terpikirkan, sepanjang, dan sepanjang waktu. Khayalan-khayalan tersebut bisa berupa bersama, bergandengan, berpelukan, berciuman, bahkan, dan bahkan, menikah, berumah tangga.

      Dalam hal ini, jika kalian dan kita mengalami hal ini, aku tak bisa terlalu memaksa kalian untuk berhenti. Aku juga juga pernah merasakan hal yang sama, tapi yang pasti, hal ini bersifat sementara, yakinlah padaku. Tidak akan lama saat kau akan bahkan secara tiba-tiba segalanya berubah menjadi normal, biasa dan kembali menjadi seperti semula. Yah, ini hanya sebuah permainan pikiran dan emosi yang sementara. Seperti tahap atau proses menuju pemahaman yang sebenarnya tentang cinta dan atau bahkan tentang hidup ini. 
***
      Ingatlah ketiga tanda-tanda diatas. Tanda-tanda bahwa kau sedang jatuh cinta, tanda-tanda bahwa youre being fucked. Dan ingatlah pula saat kau, saat kalian melupakannya, saat ketiga hal diatas hilang, bahwa saat itulah sebenarnya kita sudah melewati salah satu tahap dalam masa hidup atau masa muda kita, tentu, dengan perasaan yang ikhlas pula, dengan senyum di wajah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DJPKTN BLOG WRITING COMPETITION 2016